Love wins?
---------------------------
Assalamualaikum,
Pada kali ini, saya ingin mengajak kalian duduk sejenak dan meluangkan waktu untuk menyimak serta meresapi postingan admin kali ini.
Saya tidak akan gentar meski nantinya akan ada yang kontra dengan beralasan provokatif atau bahkan 'islamisasi', karena bagi saya, ini adalah salah satu bentuk dakwah yang harus disampaikan sebagaimana kita harus saling mengingatkan satu sama lain sesama umat muslim.
Baik, mari kita mulai.
Postingan saya kali ini didasari oleh beragam komentar serta statemen publik tentang fenomena yang saat ini sedang kembali 'booming', yaitu LGBT. Apa itu LGBT? Mereka adalah sekelompok orang/aliansi yang memerjuangkan hak kebebasan privasi. Saya rasa kalian semua sudah mengetahui kepanjangan dari akronim tersebut.
Saya tak habis pikir. Banyak petinggi negara, orang-orang berpendidikan, bahkan hingga rakyat biasa serta netizen yang mengacungkan jempol (red: support) pada mereka. Saya yakin mereka semua beragama. Atau setidaknya, 'most of them'. Tetapi mengapa mereka tidak mengindahkan aturan agama mereka? Padahal TIDAK ADA AGAMA MANAPUN YANG MELEGALKAN LGBT. Sekali lagi, TIDAK ADA!
Tidak ada agama yang melegalkan hal tersebut, namun pengikutnya banyak tersebar di dunia. Apakah mereka tidak mempelajari agama mereka? Atau bahkan mungkin, mereka tidak beragama (?)
Bahkan pada zaman Nabi Luth as. dahulu, ada sebuah kaum bernama kaum Sodom yang gemar melakukan perbuatan melebihi zina tersebut. Kemudian Allah balikkan sisi bagian atas kebawah kemudian dihujani oleh batuan yang terbakar.
"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi" (QS. Hud: 82)
Banyak dari mereka (kaum LGBT) yang menyuarakan haknya dengan berlindung dibalik Hak Asasi Manusia atau HAM. Mereka berpendapat bahwa perilaku tersebut juga suatu bagian dari kehidupan, selayaknya mereka yang mencintai orang lain secara normal.
Mari kita telaah. HAM adalah buatan MANUSIA. Sedangkan Al-Quran adalah ciptaan ALLAH. Jadi, saat ini manusia sudah merasa lebih 'superior' dari tuhannya sendiri (Allah)? Sudah merasa lebih hebat dan merasa 'outnumber-ing'? Sudah berani menandingi sang penciptanya sendiri? Well, saya angkat topi untuk kalian. Saya hanya bisa tertawa. Tidak, tidak. Bukan tertawa bahagia. Lebih menuju pada kemirisan. Terlahir di ujung zaman. Kembali beradablah, wahai manusia!
مَنْ وَجَدْتُمُوهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ
“Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah kedua pelakunya” [HR Tirmidzi : 1456, Abu Dawud : 4462, Ibnu Majah : 2561 dan Ahmad : 2727]
Namun, apabila kita belum sanggup melakukan hal tersebut, setidaknya kita harus berusaha untuk menahan bahkan menghentikan laju paham "lovewins" itu.
Jalan lain yang lebih damai dan diplomatis yaitu membuat badan rehabilitasi bagi mereka yang mengidap kelainan tersebut.
"Letakkan dunia di tanganmu, bukan di hatimu."