Filled Under:

Memohon Ampunan dan Bertaubat

cerita motivasi
Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa memperbanyak mohon ampunan (beristighfar) maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan, memberinya jalan keluar bagi kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya.” (HR. Abu Dawud).
Subhanallah. Ternyata, memperbanyak mohon ampunan tidak hanya bermanfaat di akhirat, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia ini. Berdasarkan hadits tersebut, memohon ampunan kepada Allah ternyata akan bermanfaat secara positif bagi kehidupan kita. Dengan memohon ampun kepada-Nya, kita akan dibebaskan dari berbagai kedukaan. Dengan memohon ampun kepada-Nya, kita akan dilapangkan dari berbagai kesempitan hidup. Dan, dengan memohon ampun kepada-Nya, kita akan diberi rezeki dari arah yang sama sekali kita tidak menyangka sebelumnya dari mana arah atau jalan datangnya.
Saudaraku tercinta, siapakah di antara kita yang tidak membutuhkan tiga hal tersebut.
Apalagi, hidup di zaman akhir seperti ini. Maka, marilah kita memperbanyak memohon ampunan kepada-Nya. Dan, yang paling penting di dalam memohon ampunan di sini adalah sebuah kesadaran yang berangkat dari hati yang sesungguhnya.
Memohon ampunan semestinya berangkat dari hati yang tulus, bukan ungkapan manis bibir semata, yang diwujudkan dengan ucapan beristighfar kepada-Nya. Jadi, tidak berguna ucapan istighfar yang keluar dari lisan kita, “Astaghfirullahal ‘azhim…, astaghfirullahal ‘azhim…, astaghfirullahal ‘azhim…” bila tidak berangkat dari kesungguhan hati kita untuk memohon ampun kepada Allah Swt.
Allah Swt. berfirman, “Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” (QS. Hud [11]: 90).
Berdasarkan firman Allah tersebut, maka bila kita telah memohon ampun kepada Allah Swt. atas dosa yang telah kita lakukan, hendaknya kita bertaubat kepada-Nya. Bertaubat di sini setidaknya mengandung tiga hal, yakni (1) benar-benar menyesal atas perbuatan dosa yang telah dilakukan; (2) meninggalkan perbuatan dosa itu jauh-jauh; (3) ada keinginan yang sangat kuat atau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi.
Jadi, sekali lagi, yang paling penting dalam hal memohon ampunan dan bertaubat kepada-Nya adalah kesungguhan hati kita. Maka, marilah kita memohon ampunan kepada Allah Swt. dengan hati yang bersungguh-sungguh, kemudian kita bertaubat kepada-Nya. Marilah kita songsong rahmat Allah dengan jalan memperbanyak mohon ampunan dan bertaubat. Dengan demikian, semoga hidup kita akan semakin bahagia.
Al-Faqir ila Rahmatillah,

Akhmad Muhaimin Azzet


ROHIS SMAN 12 Jakarta

Admin

“Sesungguhnya kaum mukminin itu adalah bersaudara.” (Q.S. Al-Hujurat: 10)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © ROHIS SMAN 12 JAKARTA 2016
Distributed By My Blogger Themes | Designed By Templateism